I have planned to go few places this year, but my plan is totally screwed.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, gue dihadapkan dengan yang namanya "skripsi". I think skripsi ain't hard if you know what to do.
Yappp, ngerjain skripsi itu emang gampang menurut gue. Bab1-5 gue bisa kerjain dalam waktu 1 bulan. The problem appears when you have to meet your lecturer. Setiap skripsi punya yang namanya dosen pembimbing teknik dan materi. Disitulah masalahnya, dosen itu sulit banget ditemuin bahkan sampe gue tulis blog ini, gue masih belum ketemu dosen pembimbing gue. Ketika orang lain sudah sibuk dengan "bla.... bla..... bla", gue masih selau.
Ketika mahasiswa lain udah bimbingan sampe 3 atau 4 kali, gue masih nunggu kepastian kapan dosen pembimbing gue punya waktu senggang.
Ketika mahasiswa lain udah sampai bab 2 atau 3, gue masih bingung judul gue layak apa enggak.
Ketika mahasiswa lain ribet ngomongin dospem, gue kesel bin gedek kapan ketemu tuh dosen.
The whole plan is messed up.
Nunggu jawaban dari dospem sama kayak nunggu ilham ketemu "cewe sate", sulit banget.
Semakin gue nunggu, semakin kepikiran *duaduanya.
Gausah panjang-panjang, dospem gue gak bakal baca ini blog.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, gue dihadapkan dengan yang namanya "skripsi". I think skripsi ain't hard if you know what to do.
Yappp, ngerjain skripsi itu emang gampang menurut gue. Bab1-5 gue bisa kerjain dalam waktu 1 bulan. The problem appears when you have to meet your lecturer. Setiap skripsi punya yang namanya dosen pembimbing teknik dan materi. Disitulah masalahnya, dosen itu sulit banget ditemuin bahkan sampe gue tulis blog ini, gue masih belum ketemu dosen pembimbing gue. Ketika orang lain sudah sibuk dengan "bla.... bla..... bla", gue masih selau.
Ketika mahasiswa lain udah bimbingan sampe 3 atau 4 kali, gue masih nunggu kepastian kapan dosen pembimbing gue punya waktu senggang.
Ketika mahasiswa lain udah sampai bab 2 atau 3, gue masih bingung judul gue layak apa enggak.
Ketika mahasiswa lain ribet ngomongin dospem, gue kesel bin gedek kapan ketemu tuh dosen.
The whole plan is messed up.
Nunggu jawaban dari dospem sama kayak nunggu ilham ketemu "cewe sate", sulit banget.
Semakin gue nunggu, semakin kepikiran *duaduanya.
Gausah panjang-panjang, dospem gue gak bakal baca ini blog.