Jumat, 09 Maret 2018

I am a man with a big dream



I am a man with a big dream.
Saking besarnya, gue lebih suka bermimpi dari mewujudkan hal tersebut.
Apakah semua orang terlahir untuk memandang remeh sesuatu? That is what I am feeling now. Gue orang yang suka melihat sesuatu dengan cara negatif. Ketika melihat ada seseorang yang lebih tinggi, gue akan berkata, “ah, paling juga ada bantuan” “ah, paling juga gak bisa apa-apa sendiri”

The statement comes out from my mouth. Bukan karena gue merasa lebih hebat, tetapi sebaliknya karena gue lebih rendah. Memojokan seseorang adalah cara buat gue menjadi pribadi yang paling benar instead gue malah yang seharusnya disalahkan.

I am a man with a big dream.

Gue suka banget liat travel blogger. Bahkan, gue kadang (baca: sering) suka ngiri melihat kehidupan mereka. Full of joy and happiness. Di sisi lain, gue merana sama kerjaan yang gue gak suka. Ini yang gue bingung, gue masuk ke dunia yang gue sukan, menulis tetapi gue merasa gak bahagia. Gue merasa tertekan, stress. Wajar sih, namanya juga manusia.

I am a man with a big dream.

Gue selalu mengira kalo gue tau apa yang gue suka padahal enggak. Banyak orang bilang kalo mikir make hati emang begitu. Ya, sometimes we have to think rational dari pada bawa perasaan. Kalo make hati pasti selalu salah.

Tekanan menjadi dewasa, membuat gue semakin mundur. Aneh? Kayaknya, enggak. Most of people would do the same thing. Even, sebagian dari mereka ada yang bunuh diri gegara gak sanggup 
menjalani hidup. Gue merasa masih diberkati dengan banyak kebahagiaan.

I am a man with a big dream

Gue pengen banget resign kerja. Gue pengen kabur dan menikmati pemandangan yang diciptakan tuhan dan diberikan secara percuma. Gue selalu berpikir untuk melakukan hal itu. Tapi, masalahnya itu keinginan hati, bukannya otak. Gue jadi takut kalo hal tersebut hanya sebuah kamuflase yang membuat terjerumus ke masalah yang lebih pelik.

Gue sering banger terinspirasi untuk melakukan hal itu tetapi pada akhirnya, itu cuman khayalan yang gak akan jadi kenyataan.

I am a man with a big dream

Umur gue boleh kepala dua, tetapi pemikiran gue masih kayak bocah. Bener sih kata pepatah, umur itu pasti tetapi dewasa itu pilihan. Namun, kenapa gue harus menjadi dewasa kalo suka dengan keadaaan kekanak-kanakan gue?

I am a man with big a dream

Semua orang boleh merasa jatuh, gak peduli lo itu cowok atau cewek. Gak peduli lo itu kuat ataupun lemah. Setiap orang pasti mempunyai fase dimana lo harus merengek dan berdiam diri tanpa berkata sepatah kata pun.

Semenjak tulisan ini diterbitkan, gue akan berubah menjadi orang yang lebih diam. Mencoba berpikir positif, berani menghadapi kenyataan betapapun pahitnya itu. Hidup memang pahit. Masalahnya, lo bisa gak menerimanya?

Someday, gue bakal keluar dari kerjaan dan bikin usaha sendiri. Gue gak mau hidup untuk membesarkan usaha orang lain. Gue harus hidup membesarkan perusahaan sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar